Tahu tek adalah salah satu masakan khas kota Surabaya. Tahu tek terdiri atas tahu
goreng setengah matang dan lontong yang dipotong
kecil-kecil dengan alat gunting dan garpu untuk memegang tahu atau lontong, kentang goreng, sedikit taoge,
dan irisan ketimun dipotong kecil-panjang (seperti acar),
lalu setelah disiram dengan bumbu di atasnya, ditaburkan kerupuk udang yang bentuknya kecil dengan
diameter sekitar 3 cm.
Potongan tahu dan lontong kemudian disiram dengan bumbu yang
terbuat dari petis, air
matang secukupnya, kacang tanah, cabai,
dan bawang putih. Bumbu diulek, yaitu ditumbuk
sambil diaduk dengan ulekan dalam cobek cekung besar terbuat dari batu
(bentuknya seperti mangkuk besar), sampai bumbu ini harus sangat kental. Petis
yang digunakan dianjurkan petis dari Sidoarjo, karena terasa lebih enak dan asli
sesuai dari daerah asalnya (Surabaya berbatasan langsung dengan Sidoarjo).
Dinamakan tahu tek karena gunting yang digunakan
untuk memotong bahan masakan (tahu, lontong, kentang, dan telur) dibunyikan
terus seakan memotong, walaupun bahan makanan telah habis dipotong, sehingga
seperti berbunyi tek..tek..tek.
Pada mulanya hidangan ini oleh penjual tahu tek
dihidangkan dengan porsi terbanyak adalah tahu goreng setengah matang yang
digunting kecil-kecil dan kentang, untuk perkembangan sekarang dalam
menghidangkan, si penjual tahu tek memberi lontong yang digunting-gunting kecil
sebagai bahan terbanyak untuk satu porsi makanan tahu tek. Tahu tek merupakan makanan
yang ditawarkan keliling karena belum pernah ada warung yang menyediakan makanan tahu tek
ini.
Dalam beberapa variasi yang ada di Jakarta, penjual tahu tek juga menyediakan
tahu telur yang dibuat dengan menggoreng tahunya
bersama adonan telur.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Tahu_tek
NASI LIWET
Nasi liwet adalah makanan khas kota Solo dan merupakan kuliner asli daerah
Baki, Kabupaten Sukoharjo. Nasi liwet adalah nasi gurih (dimasak dengan kelapa) mirip nasi uduk, yang disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam (daging ayam
dipotong kecil-kecil) dan areh
(semacam bubur gurih dari kelapa).
Penduduk kota Solo dan sekitarnya biasa memakan nasi
liwet setiap waktu mulai dari untuk sarapan, sampai makan malam. Nasi liwet
biasa dijajakan keliling dengan bakul bambu oleh ibu-ibu yang menggendongnya
tiap pagi atau dijual di warung lesehan (tanpa kursi).
Tempat paling terkenal untuk penjualan nasi liwet (warung lesehan) adalah di
daerah Keprabon yang hanya berjualan pada malam hari.
Sentra pedagang nasi liwet banyak dijumpai di Desa Duwet
dan Menuran
Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Lambat laun hidangan ini mulai memasyarakat, dan
penjual nasi liwet pun banyak bermunculan. “Kalau yang pertama namanya Mbah
Karto,” ungkap Nurwanto menjelaskan siapa generasi pertama yang menjual nasi
liwet. Mbah Karto ini merupakan penduduk asli Desa Menuran dan diketahui mulai
menjajakan nasi liwetnya di daerah Keprabon, Solo.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Nasi_liwet
DODOL GARUT
Dodol Garut merupakan camilan khas Sunda dari kota Garut, Jawa Barat.
Terdapat banyak jenis dodol Garut diantaranya dodol wijen, dodol kacang, aneka
dodol buah seperti dodol nanas, dodol nangka, dodol tomat, dodol durian dan
buah-buahan lainnya, chocodot (cokelat isi dodol pertama di dunia), dodol
piknik yang merupakan dodol paling populer dan menjadi salah satu ikon kota
Garut serta masih banyak jenis dodol lainnya. Dodol ini termasuk
makanan camilan yang rasanya manis dan lezat.
Terdapat banyak sekali toko-toko atau warung-warung
yang menyajikan dodol sebagai barang dagangannya. Di sepanjang jalan kota Garut
banyak penjual yang menjajakan dodol Garut, terutama di jalan-jalan yang
dijadikan sebagai pintu gerbang menuju ke daerah lain di sekitar kota Garut. Banyak
orang yang menyukai dodol Garut ini karena rasanya yang khas yang membedakannya
dengan dodol-dodol sejenis dari daerah lainnya di Indonesia.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Dodol_Garut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar