Seblak adalah makanan
Indonesia, umumnya adalah makan khas dari Sunda Jawa Barat yang bercita
rasa gurih dan pedas, yang terbuat dari kerupuk basah
yang dimasak dengan sayuran dan sumber protein seperti telur,
ayam,
boga
bahari atau olahan daging sapi, dimasak dengan bumbu tertentu. Seblak
adalah makanan khas Bandung, Jawa Barat. Seblak kini menjadi makanan jajanan
jalanan yang digemari berbagai kalangan masyarakat terutama di daerah Jawa Barat
dan Jabodetabek.
Seblak disajikan di rumah makan dan warung, serta dijajakan di gerobak pedagang
keliling. Makanan yang bertekstur kenyal ini memiliki rasa yang pedas dan
menyegarkan, serta memiliki beberapa variasi, baik rasa maupun bahan tambahan
juga kemasan. Bahan dasarnya adalah kerupuk udang yang disiram dengan air panas
dan diberi bumbu serta sayuran. Seblak terbuat dari kerupuk yang direbus, dan
diberi bumbu seperti bawang merah, bawang putih, garam, kencur, cabe
rawit, kunyit,
dan penyedap rasa. Namun beberapa sumber menyebutkan seblak berasal dari daerah
Sumpiuh, Jawa Tengah, karena seblak sangat mirip
dengan makanan rakyat kecil dari Sumpiuh
yaitu Krupuk Godog yang sudah populer sejak tahun 1940an, sementara seblak baru
populer sekitar tahun 2000an. Seblak juga sudah ada di Daerah Cianjur
bagian selatan sejak dari jaman sebelum kemerdekaan, makanan ini adalah makanan
alternatif kaum masyarakat ekonomi lemah sebagai pengganti jajanan. Seblak
kering (walaupun agak jarang ditemukan), adalak kerupuk pedas mirip dengan
basreng. Seblak basah: seblak makaroni, seblak ceker ayam, seblak mie basah,
seblak tulang, seblak baso , seblak basreng ( baso goreng ) , seblak batagor ,
seblak aci , seblak kwetiaw , seblak siomay , seblak snack, seblak kikil,
seblak siomay, dll.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Seblak
Sate Lilit
Sate Lilit adalah sebuah
varian sate asal
Bali. Sate ini terbuat dari daging
babi, ikan, ayam, daging
sapi, atau bahkan kura-kura yang dicincang, kemudian dicampur dengan parutan kelapa, santan, jeruk
nipis, bawang
merah, dan merica. Daging cincang yang telah berbumbu dilekatkan pada
sebuah bambu atau tebu, kemudian dipanggang di atas arang. Tidak seperti sate
lainnya yang dibuat dengan tusuk sate yang sempit dan tajam, tusuk sate lilit
berbentuk datar dan lebar. Permukaan yang lebih luas memungkinkan daging
cincang untuk melekat. Istilah lilit dalam bahasa Bali
dan Indonesia berarti "membungkus", yang
sesuai untuk cara pembuatan sate ini. Sebagai pulau dengan mayoritas pemeluk
agama Hindu, daging
babi atau ikan lebih menjadi pilihan, dan daging sapi awalnya jarang dikonsumsi
di Bali.
Namun untuk memenuhi konsumen yang yang tidak mengkonsumsi daging babi
seperti warga Muslim,
di rumah makan Bali yang berada di luar Bali, sate lilit sering menggunakan
daging ayam atau sapi sebagai pengganti. Di pusat-pusat perikanan Bali, seperti
desa Kusamba, yang menghadap ke Selat Nusa Penida, sate lilit yang terbuat dari
ikan sangat disukai. Dua sate favorit asal Bali adalah sate lilit dan sate
ikan. Sate lilit dan sate ikan yang asli kaya akan campuran
rempah-rempah. Di Bali, hampir setiap hidangan dibumbui dengan bumbu megenep —
campuran rempah-rempah mulai dari daun jeruk, santan, bawang putih, bawang
merah, lengkuas, ketumbar, kunyit dan cabai.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Sate_lilit#Catatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar