Gula
pasir merupakan bahan baku masakan yang terbuat dari sari tebu dan dikristalkan
membentuk serbuk-serbuk seperti pasir. Berbeda dengan gula halus, gula pasir
mempunyai butiran-butiran yang lebih kasar. Gula pasir memiliki rasa yang manis
dan mudah larut dalam air terutama air panas. Gula pasir umumnya berwarna putih
kekuningan atau sedikit coklat. Gula pasir didapatkan dari ekstraksi sari tebu
yang dikristalkan. Gula pasir tidak mempunyai aroma tetapi berbau harum ketika
diolah menjad karamel. Gula pasir banyak ditemui di manapun dalam bentuk
kemasan. Gula pasir menjadi salah satu dari sembilan bahan pokok yang tidak
bisa terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Gula pasir termasuk
rentan terhadap kelembaban karena bisa mengubah tekstur dari gula tersebut.
Gula
pasir dapat ditambahkan langsung dalam masakan ketika bahan sudah tercampur
merata. Sedangkan untuk membuat minuman, gula pasir hendaknya dilarutkan dulu
dengan sedikit air agar rasa manisnya merata di seluruh bagian. Gula pasir juga
bisa dibuat gula tepung dengan cara menumbuk halus dan kering kemudian diayak
untuk tambahan pada olahan kue. Gula pasir mempunyai kandungan karbohidrat
sederhana yang mudah diubah menjadi energi. Gula pasir dipercaya mampu menambah
energi dalam tubuh karena kandungan karbohidratnya. Gula pasir cukup terkenal
berkhasiat untuk menambah energi, antioksidan, menyehatkan kulit, dan
semacamnya. Akan tetapi, konsumsi gula pasir juga memiliki batas aman setara
dengan satu hingga dua sendok makan tiap harinya agar tercegah dari risiko
penyakit gula darah.
Gula
pasir sudah menjadi bahan utama dalam pembuatan masakan. Hampir di seluruh
nusantara, terutama pulau Jawa, menggunakan gula pasir sebagai pengimbang garam
dan penguat rasa. Gula pasir juga dapat ditambahkan sebagai pemanis minuman
alami seperti teh, kopi, es, dan semacamnya.
Sumber
: http://www.kerjanya.net/faq/17928-gula-pasir.html
GULA
MERAH
Gula
aren atau Gula merah adalah pemanis yang dibuat dari nira yang berasal dari
tandan bunga jantan pohon enau. Gula aren biasanya juga diasosiasikan dengan segala jenis
gula yang dibuat dari nira,
yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Bunga (mayang) atau (Bunga
Kelapa) yang belum mekar diikat kuat (kadang-kadang dipres dengan dua
batang kayu) pada bagian pangkalnya sehingga proses pemekaran bunga menjadi
terhambat. Sari makanan yang seharusnya dipakai untuk pemekaran bunga menumpuk
menjadi cairan gula. Mayang membengkak. Setelah proses pembengkakan berhenti,
batang mayang diiris-iris untuk mengeluarkan cairan gula secara bertahap.
Cairan biasanya ditampung dengan timba yang terbuat dari daun pohon palma
tersebut. Cairan yang ditampung diambil secara bertahap, biasanya 2-3 kali.
Cairan ini kemudian dipanaskan dengan api sampai kental. Setelah benar-benar
kental, cairan dituangkan ke mangkok-mangkok yang terbuat dari daun palma dan
siap dipasarkan. Gula merah sebagian besar dipakai sebagai bahan baku kecap
manis. Bunga jantan pohon enau yang dikumpulkan terlebih dahulu dalam sebuah bumbung bambu. Untuk
mencegah nira mengalami peragian dan nira yang telah mengalami fermentasi
tidak bisa dibuat gula, maka ke dalam bumbung bambu tersebut ditambahkan laru
atau kawao yang berfungsi sebagai pengawet alami.
Setelah
jumlahnya cukup, nira direbus di atas tungku dalam sebuah wajan besar. Kayu
terbaik untuk memasak gula aren berasal dari kayu aren yang sudah tua. Karena kalori ini lebih
tinggi dari kayu bakar biasa maka proses memasaknya juga lebih cepat. Sekalipun
demikian, api tidak
juga boleh terlalu besar sampai masuk ke dalam wajan dan menjilat serta
membakar gula yang
sedang dimasak. Kalau ini terjadi gula akan hangus, rasanya akan pahit dan warnanya menjadi hitam.
Gula
aren sudah terbentuk bila nira menjadi pekat, berat ketika diaduk dan kalau
diciduk dari wajan dan dituangkan kembali adukan akan putus-putus. Dan kalau
tuangkan ke dalam air dingin, cairan pekat ini akan membentuk benang yang tidak
putus-putus.Kalau sudah begitu, adonan diangkat dari tungku dan dicetak.
Sumber
: https://id.wikipedia.org/wiki/Gula_aren
KEJU
Keju
adalah sebuah makanan
yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses
pengentalan atau koagulasi.
Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu yang
disebut rennet.
Hasil dari proses tersebut nantinya akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan
dengan berbagai macam cara.
Dari sebuah susu dapat diproduksi berbagai variasi produk keju.
Produk-produk keju bervariasi ditentukan dari tipe susu, metode pengentalan,
temperatur, metode pemotongan, pengeringan, pemanasan, juga proses
pematangan keju dan pengawetan. Umumnya, hewan yang dijadikan sumber air susu
adalah sapi. Air
susu unta, kambing, domba, kuda, atau kerbau digunakan
pada beberapa tipe keju lokal.
Makanan
ini dikenal di seluruh dunia, namun diduga pertama kali dikenal di daerah
sekitar Timur Tengah. Meskipun tidak dapat dipastikan kapan
keju pertama kali ditemukan, menurut legenda keju
pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pengembara dari Arab.
Keju
memiliki hampir semua kandungan nutrisi pada susu, seperti protein, vitamin, mineral, kalsium, dan fosfor namun juga lemak dan kolesterol
yang dapat menyebabkan masalah kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Besaran kandungan lemak dalam keju tergantung pada jenis susu yang digunakan.
Keju yang dibuat dengan susu murni atau yang sudah ditambah dengan krim
memiliki kandungan lemak, kolesterol dan kalori yang
tinggi. Keju sangat bermanfaat karena kaya akan protein, terutama bagi anak
kecil karena mereka membutuhkan protein yang lebih banyak dibandingkan orang
dewasa
Keju
sudah diproduksi sejak zaman prasejarah walaupun tidak ada bukti pasti kapan pembuatan
keju pertama kali dilakukan. Masyarakat
prasejarah mulai meninggalkan gaya hidup nomaden dan
beralih menjadi beternak kambing, domba maupun sapi. Karena kebersihan yang
kurang, terkena sinar matahari secara langsung atau terkena panas dari api maka
susu dalam bejana tersebut menjadi asam dan kental. Setelah dicoba
ternyata susu tersebut masih dapat dimakan, dan itulah pertama kalinya manusia
menemukan keju
krim asam (sour cream cheese).
Keju
krim manis (sweet cream cheese) juga ditemukan secara kebetulan. Sebuah legenda
yang menceritakan bahwa beberapa pemburu yang membunuh seekor anak sapi,
kemudian membuka perutnya dan menemukan sesuatu berwarna putih yang memiliki
rasa yang enak.
Adanya enzim rennet di dalam perut sapi menyebabkan susunya menjadi kental,
sehingga menjadi apa yang kita sebut keju saat ini.
Cerita lainnya mengatakan bahwa keju ditemukan pertama kali di Timur Tengah
oleh seorang pengembara dari Arab. Pengembara
tersebut melakukan perjalanan di padang
gurun mengendarai kuda
dengan membawa susu di pelananya. Setelah
beberapa lama, susu tersebut telah berubah menjadi air yang pucat dan
gumpalan-gumpalan putih. Karena
pelana penyimpan susu terbuat dari perut binatang (sapi, kambing ataupun domba)
yang mengandung rennet, maka kombinasi dari rennet, cuaca yang panas dan
guncangan-guncangan ketika mengendarai kuda telah mengubah susu menjadi keju,
dan setelah itu orang-orang mulai menggunakan enzim dari perut binatang untuk
membuat keju.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Keju
Tidak ada komentar:
Posting Komentar